Posted by :
Unknown
Wednesday, September 9, 2015
Anime Sword Art Online
Diantara berbagai seri anime yang tayang
pada musim panas tahun ini, ada beberapa judul yang dinantikan oleh
sebagian penggemar kartun asal Jepang tersebut. Salah satu yang cukup
dinantikan adalah Sword Art Online II.
Musim kedua dari seri anime yang tayang
pada 2 tahun lalu ini diadaptasi dari novel ringan karya Kawahara Reki
dengan ilustrasi hasil karya abec. Masih dikerjakan oleh studio yang sama, yakni A-1 Pictures (Magi : The Labyrinth of Magic & The Kingdom of Magic, Persona 4 the Animation), seri anime ini tayang dengan durasi 23 menit per episode. Rencananya, serialisasi anime dari novel ke 5 & 6 yang berjudul Sword Art Online : Phantom Bullet ini akan tayang selama 24 episode (2-cour).
Jajaran pengisi suara musim kedua ini
masih diisi oleh pengisi suara dari musim pertamanya. Yoshitsugu
Matsuoka masih mengisi suara sang karakter utama, Kirito, dan Asuna
masih disuarakan oleh Haruka Tomatsu. Karakter baru bernama Asada Shino
(Sinon) disuarakan oleh Sawashiro Miyuki.
Sinopsis
Sword Art Online II melanjutkan kisah
pada musim sebelumnya yang sudah tayang pada tahun 2012 lalu.
Mengadaptasi novel ringan volume ke-5 dan 6, SAO II menampilkan setting
di dunia game VRMMO Gun Gale Online (GGO).
Hampir satu tahun setelah kejadian di
musim sebelumnya, Kirigaya Kazuto (Kirito) menerima panggilan dari pihak
pemerintah. Kikuoka Seijiro yang bertugas di kementrian komunikasi
menyuruh Kirito untuk menyelidiki kasus kematian misterius di game Gun
Gale Online.
Pada game tersebut, ada beberapa pemain
yang ditemukan tewas di dunia nyata setelah ditembak menggunakan pistol
oleh karakter yang bernama Death Gun. Bersama dengan sang sniper Sinon, Kirito berusaha mengungkap misteri penembakan misterius yang dilakukan Death Gun di dalam game GGO.
Ulasan
Selang dua tahun setelah penayangan
musim pertamanya, ada beberapa perubahan yang dibawakan oleh A1-Pictures
dalam segi animasi. Pada musim keduanya ini, terlihat penggunaan
animasi CG dalam beberapa adegan.
Seakan belajar dari kesalahan masa lalu,
pembawaan cerita pada musim kedua ini terkesan berjalan dengan normal
dan tidak terlalu cepat seperti apa yang terjadi pada musim pertamanya.
Jika pada musim pertamanya, banyak adegan dalam novel yang tidak
diangkat karena pembawaan cerita berjalan terlalu cepat, namun di musim
kedua ini hal tersebut tidak terjadi. Alur pembawaan kisah yang
disajikan cukup nyaman untuk ditonton.
Pengembangan karakter yang patut
diperhatikan terdapat pada sosok Sinon. Sinon merupakan salah satu
karakter yang cukup unik dalam seri anime ini. Meski ia merupakan salah
satu top player pada game Gun Gale Online, namun Asada Shino, pemilik
karakter Sinon di dunia nyata memiliki karakteristik yang berbeda.
Menjadi sniper dalam game bertema
tembak-tembakan ternyata sangat berbeda dengan pribadi Shino di dunia
nyata. Di dunia nyata, Asada Shino justru memiliki phobia terhadap
hal-hal yang berkaitan dengan senjata api. Perlahan, melalui game GGO
ini, Shino mencoba untuk menghilangkan rasa takutnya tersebut.
Meski kini telah menggunakan teknik
animasi CG, namun secara keseluruhan gaya animasi yang ditampilkan tidak
menunjukkan terlalu banyak perubahan. Begitu juga dengan pewarnaan yang
tidak terlalu tajam yang disajikan oleh seri anime ini.
Cerita yang disajikan juga terkesan
terlalu monoton, hanya berkutat dalam usaha pengungkapan misteri Death
Gun saja. Tidak terlalu banyak pengembangan yang menjadikan ceritanya
terkesan cukup sempit.
Musik latar yang digunakan pun cenderung
masih menggunakan beberapa musik latar yang digunakan di musim
sebelumnya. Tidak terlalu banyak perubahan pada musik latar yang
menyebabkan musik latar yang ditampilkan terasa biasa-biasa saja.
Meskipun untuk pemilihan lagu pembuka berjudul Ignite yang
dinyanyikan Aoi Eir, yang sebelumnya juga mengisi lagu pembuka untuk
musim pertamanya, menampilkan lirik lagu yang sesuai dengan aksi
tembak-menembak yang disuguhkan dan irama yang pas. Begitu juga dengan
irama khas Luna Haruna yang menyanyikan lagu penutup seri anime ini
menjadi daya tarik dalam hal musik yang ditampilkan.
Kesimpulan
Jika musim pertama SAO disajikan bagi para penggemar maupun pemain game online ber-genre RPG (Role-Playing Games), maka musim kedua ini disajikan bagi mereka yang menggemari game online ber-genre FPS (First Person Shooter).
Alur pembawaan cerita yang nyaman untuk disimak, dan pengembangan
karakter yang cukup unik menjadi nilai tambah bagi seri anime ini.
Namun, meski menyajikan teknologi
animasi CG, secara keseluruhan animasi yang ditampilkan terkesan biasa
saja. Permasalahan cerita yang terkesan sempit juga menjadikan sedikit
pengembangan cerita yang ditawarkan seri anime ini. Begitu juga musik
latar yang hampir tidak berubah dari musim sebelumnya. Meskipun kualitas
suara Aoi Eir dan Luna Haruna cukup menjadi daya tarik dari seri anime
ini.
Nilai moral yang dapat dipetik dari
tayangan ini adalah mengenai keberanian untuk mengahadapi masa lalu.
Kejadian masa lalu yang menimpa diri kita tidak boleh selamanya menjadi
hambatan bagi pribadi kita untuk menyerah. Sedikit demi sedikit harus
ada usaha yang dilakukan untuk memperbaiki diri seraya menghadapi
persoalan yang terjadi di masa lalu kita.